RSS

Sama Tapi Beda


Bismillahirrahmanirrahim

Pagi ini saya baru saja baca artikel tulisan seorang guru besar di kampus almamater saya. Tidak terasa tiba-tiba empat artikel habis terbaca, menandakan kalau saya begitu menikmati tulisan profesor yang satu ini. Hal ini membuat saya merefleksikan kembali ke hampir tiga bulan kehidupan bersama seseorang yang benar-benar baru saya kenali setelah menikah.

Di awal sekali setelah menikah, ketika orang-orang mash terus memanggil "manten anyar" alias pengantin baru, kami menyadari banyak sekali kesamaan diantara kami berdua. Seperti latar belakang keluarga, setengah terkesiap waktu baca profil suami yang ternyata juga keluarga militer. Karenanya setengah kisah hidup kami pun ternyata hampir sama, berpindah-pindah, long distance family, rumah di dalam komplek tentara, dan lainnya.

Setengah pakaian di lemari kami berwarna abu-abu, baik miliknya maupun milik saya. Diikuti dengan ransel, sepatu, dan benda lain. Kami juga tidak doyan makan ikan namun sesama penggemar seafood.

Tapi ternyata seiring berjalannya waktu kami menemukan banyak hal yang juga bedaa banget. Suami tipe orang yang bisa tidur teratur jam 10 malam teng dan bangun jam 4 pagi. Sedangkan saya lebih sering insomnia dan bukan morning-person. Walaupun belakangan ini saya jadi mendingan karena harus ikut ritme istirahatnya doi.

Waktu tadi membaca artikel, saya teringat betapa berbedanya buku-buku bacaan kami. Deretan buku saya didominasi tema pengembangan diri, misteri dan novel/komik "berfaedah". Misalnya "Agility" nya Prof Rhenald Kasali dan Novel "Maryam", bahkan "Detective Conan". Sedangkan paksu lebih banyak memiliki buku-buku seputar kisah-kisah umat terdahulu, serta berencana untuk "mengimpor" kitab-kitab yang sudah selesai dipelajari adiknya di pondok pesantren.

Saya tidak bertahan lama untuk membaca buku-buku paksu. Demikian juga paksu, tidak lama-lama pegang-pegang buku-buku saya. Lalu bagaimana agar satu sama lain bisa ikut "baca" yang dibaca pasangannya? Akhirnya kami saling cerita, gak ada jadwalnya sekarang giliran siapa yang cerita. Mengalir begitu saja.

Cuma kalau paksu punya poin lebih, doi bisa cerita tanpa "nyontek" bukunya. Nempel gitu loh yang dibaca, trus diceritain ke istrinya. Kalau saya mau cerita kisah bangkitnya Angkasa Pura II aja banyakan nyonteknya.

Bagian paling menyenangkan setelah saling cerita adalah, nonton sesuatu yang relevan dengan bahasan kami. Bisa film, klip, atau video dokumenter di YouTube. Nanti kalau sudah mulai bosan, ke dapur deh ngambil cemilan. Hehehe

Tapi ada sih perbedaan saya sama paksu yang gak bisa banget dicari jalan tengahnya tuh. Paksu suka nonton horor barat, saya anti banget mau yang barat kek yang asia kek yang indo kek. Big NO!
Jadi paksu yang langganan nonton serial horor barat yg nyambung2 itu kisahnya, sekarang udah gak pernah nonton lagi karena istrinya gamau nemenin.

0 komentar:

Copyright 2009 It's My World, My Room, and My Shout. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy