sungguh, aku tak tahu bagaimana aku harus mulai mengadu kepadaMu. aku merasa gelisah, tertekan dan galau.
mungkin, ini suatu bentuk cobaan dari Mu, jika memang ini adalah suatu bentuk cobaan dari Mu, kuatkanlah aku ya Allah, agar aku bisa melewati cobaan dari Mu tanpa mendengarkan bisikan Setan yang terkutuk.
Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk, dan Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, segelas air murni yang engkau titipkan kepadaku telah terkotori oleh segala pikiran, perkataan, dan perbuatanku. Aku telah mengotori nurani yang bersih yang Engkau titipkan kepadaku saat meniupkan ruh untukku.
Ya Allah, aku mohon ampunilah aku. Sebegitu kotornya hatiku ini sampai pikiranku tak lagi dapat berpikir dengan jernih. Aku egois, selalu berprasangka negatif, dan tidak mau mendengarkan orang lain.
Beberapa orang disana mungkin telah mencap jelek diriku. Mereka benar, aku bukanlah sorang teman yang baik. Aku bahkan tak membuka mataku untuk melihat ke dalam diri mereka. Apa aku lupa untuk membuka mataku ya Allah? mengapa aku baru ingat sekarang?
Kepentingan mereka jauh lebih mendesak, jauh lebih penting daripada sekadar mendengarkanku. Seharusnya aku mengerti.
Seharusnya aku mengerti bahwa aku harusnya mengalah, aku bahkan buta dengan keadaan mereka.
Aku tahu, aku salah ya Allah, tapi aku juga tak ingin mereka salah paham dengan alasanku. Tapi entah mengapa, aku takut ya Allah. Aku takut mereka tak sudi lagi mendengarkanku. Aku takut dan aku begitu sedih dengan kenyataan ini.
Aku tahu, Engkau menitipkanku kepada orangtuaku untuk dijaga dan dibesarkannya. Tapi seiring waktu, aku bahkan hatiku bahkan terlalu keruh untuk melihat seruan hati mereka, terlalu hiruk pikuk untuk mendengarkan pinta mereka. Hatiku terlalu batu untuk bergerak mendapatkan ridho mereka.
Padahal aku tahu, ridhoMu adalah ridho dari kedua orangtuaku.
Aku akan berusaha untuk menyaring air yang keruh itu, menetralisir racun racun yang tercampur di dalamnya. Aku mohon bantuan dari Mu ya Allah. sungguh.
Untuk mereka, jikalau sikapku terlalu menyakitkan bagi mereka, aku telah minta maaf, namun aku ikhlas atas segala keputusan kalian.
Aku sama sekali tidak berniat untuk memutuskan tali silaturahmi diantara kita. Sungguh aku dengan sangat memohon maaf dari kalian, tapi seperti yang kukatakan. Aku ikhlas dengan keputusan kalian. Semoga aku bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dengan pelajaran berharga ini.
Aku udah gak tau lagi mau bilang apa sama kalian, semoga saja Allah mau membantu menyelamatkan tali silaturahmi yang tinggal segaris tipis itu.
Jika aku sebegitu tidak berarti dan hanya membuatmu susah, aku rela menjauh darimu.
Dulu, seseorang pernah mendoakanku dengan ikhlas, doa yang sangat manis. Akupun juga ingin mendoakan kalian wahai saudariku.
Ya Allah, jagalah saudariku ini, dikala perjagaanku tak sampai padanya. Sayangilah mereka, kala sayangku tak mampu merengkuh mereka dalam dekapan yang nyata. Muliakanlah ia, kala pernghargaanku tak terangkum dalam kata yang sahaja. karena Engkau, punya segala yang tak ku punya, dan karna ku ingin mereka selalu menjadi saudariku di dunia, dan mengharap bertemu dengam mereka di surga. Amin
Terimakasih ya ukh udah mau jadi temenku sampai sejauh ini :')
1 komentar:
adikku...
sungguh,, barangsiapa yang memutuskan tali persaudaraan dengan sesama muslim di dunia, maka ALLAH akan murka..
sayangilah mereka.. sebenci apapun mereka padamu..
yakinlah, kekuatan ukhuwah tak akan redup cahayanya hingga akhir masa..
suatu saat nanti pun kalian akan tumbuh dewasa dan menyadari betapa pentingnya arti sebuah persahabatan islam..
Posting Komentar